Pekanbaru – PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) saat ini tengah mengerjakan salah satu seksi dalam rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Pekanbaru-Padang, yakni Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 km. Jalan Tol Pekanbaru-Padang sendiri akan dibangun sepanjang 254 km, yang termasuk dalam rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera.
Dalam pengerjaan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang, HKI telah mengimplementasikan Building Information Modeling (BIM) sesuai dengan surat perintah yang diterbitkan oleh Badan Pengaturan Jalan Tol. Hal ini selaras dengan arahan Menteri PUPR dalam mendukung konstruksi digital Indonesia dengan membuat terobosan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dengan membuat aturan berupa regulasi dan hukum, pengembangan sumber daya manusia, pendanaan inovatif, serta penerapan hasil riset dan teknologi dalam hal ini pengimplementasian Building Information Modeling (BIM).
Building Information Modeling (BIM) sendiri merupakan representasi rencana bangunan aktual yang dituangkan secara digital berbentuk tiga dimensi dan animasi yang dapat dilihat menggunakan Virtual Reality (VR). Di dalam model 3D ini, terkandung semua informasi yang digunakan sebagai landasan untuk stakeholder melakukan decision making dalam setiap tahapan konstruksi.
Implementasi BIM di proyek Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang telah dilaksanakan dalam perencanaan main road, structure (overpass, underpass, jembatan, box traffic, box drain), simulasi scheduling hingga perhitungan cost estimating. Sementara, implementasi BIM di lapangan untuk beberapa pekerjaan sudah menggunakan gambar kerja yang merupakan output dari BIM, dibandingkan sebelumnya yang masih menggunakan gambar manual.
Dengan menggunakan BIM, proses approval dokumen dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. BIM ini juga sudah dapat digunakan sebagai pembanding antara perencanaan dengan realisasi di lapangan baik dari segi volume pekerjaan, biaya, maupun penjadwalannya.
Dengan adanya BIM, diharapkan proses konstruksi bisa menjadi lebih efisien. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh sejumlah orang dalam waktu tertentu bisa dikerjakan menggunakan sistem BIM dalam waktu yang relatif lebih singkat. Salah satu contohnya pada proses pembuatan gambar kerja, Bar Bending Schedule, dan perhitungan volume yang biasanya dikerjakan olah satu orang memakan waktu sekitar 24 hari untuk pekerjaan main road dan 17 hari untuk pekerjaan main structure, tetapi dengan adanya BIM ini dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 13 hari. Salah satu manfaat lainnya terdapat pada perhitungan volume yang jauh lebih teliti dan akurat karena sistem tersebut mampu membaca suatu bentuk secara detail sesuai dengan model rencana. Sehingga, implementasi BIM dalam membangun jalan tol akan memangkas waktu pekerjaan dan juga biaya.